DISKUSI ONLINE MAHASISWA

 


Emansipasi Wanita Sebagai Citra Kartini Masa Kini dalam Lingkup Perguruan Tinggi



Diskusi Mahasiswa merupakan salah satu program kerja jangka panjang dari divisi Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat (P3M) HIMA PPKn, yang melibatkan seluruh mahasiswa, tidak hanya Mahasiswa Universitas Pamulang tetapi juga ada Mahasiswa dari luar  Kampus UNPAM. Alhamdulillah untuk pertama kalinya HIMA PPKn Universitas Pamulang mengadakan kegiatan Diskusi Online Mahasiswa dengan melibatkan Mahasiswa dari berbagai Universitas.

Kegiatan Diskusi Online Mahasiswa ini diadakan bertujuan untuk menambah wawasan, mengasah berfikir kritis mahasiswa, menambahkan relasi antar perguruan tinggi serta  terjalinnya   hubungan yang baik antar mahasiswa diberbagai Universitas. Selain itu, kegiatan ini juga  menjadi salah satu alternatif kegiatan yang penuh manfaat dimasa pandemi covid-19 ini serta menyambut hari lahir kartini yang bertepatan pada tanggal 21 April 2021 mendatang.

Pada tanggal 10 April 2021, HIMA PPKn melakukan Diskusi Mahasiswa dengan cara online melalui aplikasi Zoom. Pada Diskusi Online Mahasiswa ini bertemakan “Emansipasi Wanita Sebagai Citra Kartini Masa Kini Dalam Lingkup Pendidikan Tinggi” yang membahas mengenai hak-hak perempuan serta pentingnya pendidikan untuk perempuan-perempuan di Indonesia. Walaupun masih dalam keadaan pandemi covid-19 namun tidak mengurangi rasa semangat kita dalam melaksanakan acara ini.

Diskusi Online Mahasiswa ini  di hadiri oleh Kaprodi PPKn, Pembina HIMA PPKn, beberapa Dosen Program Studi PPKn, Dewan Pengawas Kinerja HIMA PPKn, dan 126  peserta Diskusi Online Mahasiswa yang berasal dari mahasiswa Universitas Pamulang dan mahasiswa diluar kampus Universitas Pamulang seperti Universitas Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Siliwangi dan IAIn Kerinci yang sangat antusias berpatisipasi dalam acara tersebut. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan diskusi online mahasiswa ini sebesar Rp.50,000,- keuangan tersebut digunakan untuk pembuatan sertifikat.



Tepat pada jam 13.05, Kegiatan Diskusi Online Mahasiswa dimulai, yang dibuka oleh moderator yaitu Maulana Iman Jaya dari mahasiswa PPKn Universitas Pamulang sekaligus menyapa seluruh peserta serta membaca susunan acara pada kegiatan ini. Setelah itu dilanjut dengan acara yang kedua yaitu pemutaran  video lagu Indonesia Raya.

Kemudian acara yang ketiga yaitu sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama di sampaikan oleh ketua pelaksana yaitu Adelya Mifta Ulfani yang mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak/ibu dosen serta peserta diskusi online mahasiswa yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sambutan dilanjutkan oleh Gina Malsah Paolina  selaku  Wakil Ketua Umum HIMA PPKn Universitas Pamulang yang mengatakan bahwa dengan kegiatan diskusi kali ini kita tahu bahwa hak-hak wanita harus diperjuangkan dan sebagai wanita jangan merasa tidak percaya diri karena kita juga bisa seperti kaum laki-laki.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Herdi Wisman Jaya, S.Pd., M.H. CT selaku Koordinator Pembina HIMA PPKn, beliau mengucapkan terimakasih kepada ketua pelaksana serta pengurus HIMA, semoga apa yang ditanamkan, dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Dan sambutan yang terakhir disampaikan oleh Bapak Drs. H. Alinurdin, M.Pd selaku Ketua Prodi PPKn Universitas Pamulang sekaligus secara resmi membuka kegiatan Diskusi Online Mahasiswa pada hari ini.

 





Acara selanjutnya yaitu pembekalan materi, kegiatan diskusi online mahasiswa kali ini menghadirkan 3 pemateri. Pemateri yang pertama yaitu Ibu Ichwani Siti Utami, S.Pd., M.H selaku dosen sekaligus sekretaris prodi PPKn Universitas Pamulang, dengan materi yang berjudul Kesetaraan dan Stigmatisasi Gender Kaum Wanita Milenial. Beliau mengatakan bahwa sehebat apapun laki-laki tetapi perempuan juga bisa menyamakan hal tersebut. Beliau juga mengutip pemikiran-pemikiran dari Kartini bahwa “Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan sebenernya kejam”. Dan masih banyak lagi pemikiran-pemikiran kartini yang tidak bisa di jabarkan satu-satu. Beliau juga mengatakan bahwa dilihat dari sensus penduduk tahun 2020, jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan. Hal itu dapat dikatakan bahwa gender bukanlah sebuah kodrat. Oleh karena itu perempuan/laki-laki harus mendapatkan kesamaan hak serta peran sebagai makhluk ciptaan tuhan. Beliau juga menjelaskan karakteristik perempuan milenial yaitu perempuan harus tegas serta terus belajar, beradaptasi dengan berbagai kemajuan teknologi, memegang prinsip, mandiri serta fleksibel. Dilanjut dengan pemateri ke dua yaitu Ibu Suci Nora Jelina Putri, S.Pd, beliau merupakan Mahasiswi Pascasarjana Bimbingan Konseling Universitas Negeri Malang, dengan materi yang berjudul “Urgensi Pendidikan Tinggi Bagi Kaum Wanita Milenial”. Beliau mengatakan bahwa ada beberapa judgement atau pertimbangan antara pribadi wanita yaitu :

· Wanita tidak perlu pendidikan tinggi, karena nanti juga akan kembali ke dapur

· Wanita dianggap menyaingi laki-laki ketika pendidikan tinggi

· Wanita berpendidikan tinggi akan sulit mendapat pasangan

· Wanita berpendidikan tinggi akan sibuk berkarir dan mengabaikan keluarga.

Beliau juga mengatakan bahwa sangat penting perempuan untuk berilmu yaitu sebagai berikut :

· Madrasah pertama bagi anak-anaknya

· Mengangkat derajat keluarga

· Mandiri dan percaya diri

· Membimbing anak sesuai usaha dan kebutuhan

· Partner diskusi terbaik pasangan


Selain itu beliau juga mengatakan bahwa generasi yang cerdas terlahir dari wanita yang cerdas dan berkarakter, semakin berilmu maka seseorang akan semakin bersikap baik dan bijaksana.

Dilanjut dengan pemateri yang terakhir yaitu ibu Eva Yulita, S.Pd.,M.Pd, beliau merupakan Mahasiswi Pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang, dengan judul materi “Kontribusi Mahasiswi di Masa Pandemi Covid-19”. Beliau mengatakan bahwa sebagai mahasiswa, tentu saja banyak ide-ide atau rencana yang akan dilakukan tetapi di masa pandemi ini juga tidak menurunkan semangat kita sebagai mahasiswa. Beliau juga mengatakan bahwa hal-hal yang harus dimiliki oleh agen perubahan yaitu memiliki rasa percaya diri dan semangat yang tinggi, mengenal iptek, serta mampu menjadi fasilitator orang-orang terdekat. Selain itu mahasiswa juga sebagai agen of control artinya tidak mudah terpengaruh berita tapi mampu menyeimbangi antara pemerintah dan masyarakat. 

Lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pertanyaan pertama di sampaikan oleh salah satu Mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi PPKn lalu dijawab oleh pemateri. Kemudian pembacaan doa yang di pimpin oleh Didi. Selesai pembacaan doa moderator mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen, pemateri, pengurus HIMA serta peserta diskusi online yang sudah mengikuti kegiatan diskusi ini sampai akhir dan semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat untuk kita semua.

 

Penulis : Srikandi Al Hasanah

Foto : Lukman Sucipto Pratama


Komentar