Pencak silat adalah jenis bela diri yang berasal dari wilayah kepulauan nusantara, yang gerakan bela dirinya bersumber pada kerohanian. Nama silat telat dikenal secara umum di negara negara asia tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, DLL. Tetapi nama yang digunakan di Indonesia adalah “Pencak Silat”. Ini disengaja digunakan dari tahun 1948 dengan tujuan mempersatukan aliran aliran pencak silat yang berada di indonesia. Nama ‘pencak’ digunakan di pulau Jawa, sedangkan ‘silat’ digunakan di pulau Sumatra, semenanjung Malaya, dan pulau Kalimantan. Pencak silat pun telah diakui oleh UNESCO menjadi warisan budaya Indonesia yang tak benda
Pencak silat sebagai olahraga dimulai dengan terbentuknya IPSI. Pada bulan Mei 1948 IPSI terbentuk dari beberapa tokoh dari beberapa aliran dan perguruan silat yang berkumpul di Surakarta. tujuan awalnya adalah untuk mempreservasi ilmu pencak silat agar tidak punah. Pada awal pembentukannya IPSI itu bukan nama pertamanya, dulu IPSI itu bernama IPSSI yaitu singkatan dari Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia. Namun pada tahun 1950 IPSSI berubah menjadi nama yang digunakan sekarang yaitu IPSI. Selain pergantian nama pada tahun 1950 ada perkembangan program kerja IPSI, yaitu untuk mulai standarisasi pencak silat sebagai olahraga. Visi saat itu IPSI adalah untuk menjadikan pencak silat sebagai salah satu olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional ( PON ). Pencak Silat hadir di Pekan Olahraga Nasional adalah di PON pertama di Surakarta pada tahun 1948, tetapi saat itu pencak silat hanya menjadi pengisi rutin PON dan tidak dipertandingkan.
Usaha lebih keras baru dilakukan IPSI menjelang PON ke-8. IPSI mempersiapkan standarisasi peraturan, wasit dan juri, struktur pertandingan, dan juga soal perlengkapan dan sarana pertandingan. Ini dilakukan agar pencak silat mempunyai standar yang dengan olahraga lain dan memenuhi syarat menjadi cabang olahraga PON. Tak sia sia usaha IPSI, karena pada tahun 1973 pencak silat dipertandingkan dalam PON ke-8 1973 untuk pertama kalinya. Ini adalah langkah pertama untuk silat menjadi bela diri yang mendunia.
Target selanjutnya yang dikejar IPSI adalah mengglobalkan pencak silat. Cara mencapai target ini adalah dengan mengusahakan agar pencak silat menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan dalam acara olahraga internasional. Usaha ini diintensifkan oleh ketua kedua IPSI yaitu Tjokropranolo. Usaha Tjokropranolo sudah mulai menjadi kenyataan, karena pencak silat sudah menjadi cabang di SEA GAMES dan ASIAN GAMES, dan target selanjutnya adalah untuk menjadikan pencak silat olahraga yang dipertandingkan di olimpiade. Syarat untuk pencak silat dapat dipertandingkan di olimpiade adalah silat menjadi cabang olahraga eksibisi di olimpiade sebelumnya, dan pencak silat harus diakui oleh National Olympic Committee ( NOC ) dari 80 negara yang berbeda, dan jika sudah diakui oleh 80 National Olympic Committee, pengakuan NOC itu dapat diajukan kepada International Olympic Committee ( IOC ), setelah semua syarat itu baru pencak silat dapat dipertandingkan di Olimpiade.
Sekarang pencak silat ada di 73 negara, dan IPSI membagi negara-negara tersebut menjadi 3 kategori, kategori pertama adalah negara yang telah memiliki federasi pencak silat dan sudah tergabung ke dalam National Olympic Committee di negara tersebut, kategori kedua adalah negara yang sudah mempunyai federasi pencak silat tetapi masih dalam tahap pendaftaran sebagai anggota National Olympic Committee. Kategori ketiga adalah negara yang masih dalam tahap pembentukan federasi pencak silat, dan hanya ada 20 negara yang sudah termasuk dalam kategori satu. Jadi sekarang IPSI mengincar untuk memasukan pencak silat di Olimpiade 2024.
Negara yang sudah terdapat federasih tersebut rata-rata salah satu pendiri federasi di negara tersebut adalah pesilat yang dari indonesia yang pindah ke negara tersebut untuk menyebarkan silat. Seperti bapak Both Sudargo, pendiri Japan Pencak Silat Association, Saat masih muda bapak Both sudargo adalah pendekar dari Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri yang sebelumnya adalah pendiri dari Pencak Silat Perisai Diri di bandung pada tahun 1964. Ada juga seperti bapak Haka Tahir, dari muda beliau telah mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan ilmu pencak silat. Bapak Haka Tahir ini sudah membuka dan melatih banyak sekolah dan pendekar baru di saat dia di Eropa. Bahkan dia pernah melatih perwira tentara Swiss untuk berkelahi Close Quarter Combat, dan saat berdirinya European Pencak Silat Federation, dia diundang untuk menjadi anggota EPSF Council of Elders.
Pencak Silat diharapkan dapat lebih mendunia, dengan perjuangan keras para pesilat muda memperkenalkan pada negara lain, membuktikan semangat mereka tidak padam. Sehingga Pencak Silat menjadi beladiri mainstream di luar negri seperti karate ataupun taekwondo. Kita harus terus mendukung IPSI dan pesilat pesilat lainnya untuk menyebarkan pencak silat ke mancanegara.
Penulis : Dzulfiqar Andrewiatmojo
Foto : HIMA PPKn
Komentar
Posting Komentar